0
Industri telekomunikasi Suriah saat ini berada dalam kondisi yang sangat kompleks dan penuh tantangan, akibat dari konflik berkepanjangan yang melanda negara tersebut. Infrastruktur telekomunikasi mengalami kerusakan parah, dan akses masyarakat terhadap layanan telekomunikasi menjadi sangat terbatas.

Sebelum konflik pecah, Suriah memiliki dua operator seluler utama, yaitu Syriatel dan MTN Syria. Keduanya menyediakan layanan telekomunikasi bagi jutaan pelanggan di seluruh negeri. Namun, konflik telah mengubah lanskap industri telekomunikasi secara drastis.

Kerusakan infrastruktur telekomunikasi menjadi salah satu tantangan terbesar.

Banyak menara seluler dan kabel serat optik yang hancur akibat pertempuran, sehingga mengganggu jaringan telekomunikasi. Selain itu, kondisi ekonomi yang sulit juga menghambat upaya perbaikan dan pengembangan infrastruktur.

Akses masyarakat terhadap layanan telekomunikasi juga sangat terbatas. Di beberapa daerah yang dilanda konflik, layanan telekomunikasi terputus total. Bahkan di daerah yang relatif aman, kualitas layanan seringkali buruk dan tidak stabil.

Selain itu, biaya layanan telekomunikasi juga menjadi sangat mahal, sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu mengaksesnya. Hal ini semakin memperparah kesenjangan digital di Suriah.

Di tengah kondisi yang sulit ini, di era rejim Bashar Al Assad muncul perusahaan telekomunikasi baru bernama Ematel.

Perusahaan ini dikabarkan didukung oleh Asma al-Assad, istri Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kehadiran Ematel menimbulkan spekulasi bahwa perusahaan ini akan menjadi pesaing bagi Syriatel dan MTN Syria.

Di tengah ketidakpastian ini, masyarakat Suriah sangat membutuhkan layanan telekomunikasi yang berkualitas dan terjangkau. Layanan telekomunikasi sangat penting untuk mendukung kehidupan sehari-hari, terutama di tengah konflik dan krisis ekonomi.

Masyarakat Suriah berharap agar pemerintah dan perusahaan telekomunikasi dapat bekerja sama untuk memperbaiki infrastruktur telekomunikasi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan telekomunikasi.
Selain itu, masyarakat juga berharap agar ada persaingan yang sehat di industri telekomunikasi Suriah, sehingga mereka dapat menikmati layanan yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau.

Peran Syrian Telecommunications Establishment

Syrian Telecommunications Establishment (STE), atau secara resmi dikenal sebagai Mu'assasat al-Ittisalat al-Suriyah, adalah perusahaan saham gabungan milik negara di Suriah. STE memainkan peran penting dalam industri telekomunikasi Suriah.
Semua dari dua belas penyedia layanan di Suriah beroperasi melalui dua perusahaan Sistem Otonom (AS), yang keduanya dimiliki oleh STE (AS29256 dan AS29386). Ini menunjukkan dominasi STE dalam infrastruktur jaringan telekomunikasi di negara tersebut.

Upaya Pemerintah Memperkuat Industri Telekomunikasi

Pemerintah Suriah telah mengambil beberapa langkah untuk memperkuat industri telekomunikasi, meskipun menghadapi tantangan besar akibat konflik dan sanksi internasional. Beberapa upaya tersebut antara lain:

 * Perbaikan Infrastruktur: Pemerintah berusaha memperbaiki infrastruktur telekomunikasi yang rusak akibat konflik, meskipun dengan sumber daya yang terbatas.
 * Kemitraan Internasional: STE telah menjalin kemitraan dengan perusahaan internasional, seperti Samsung Korea, untuk mendapatkan solusi teknologi.
 * Pengembangan Sistem Nirkabel: Sejak tahun 2006, STE telah memperoleh perjanjian untuk sistem nirkabel, seperti sistem INTRACOM IAS-W, melalui perjanjian internasional dengan pemasok perangkat keras.
 * Regulasi: Pemerintah berupaya memperbarui dan memperkuat regulasi di sektor telekomunikasi untuk memastikan persaingan yang sehat dan melindungi kepentingan konsumen.
 * Kerjasama dengan pihak militer: diketahui bahwa ada kerjasama antara perusahaan telekomunikasi milik negara dengan pihak militer, untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan.

Meskipun ada upaya-upaya ini, industri telekomunikasi Suriah masih menghadapi banyak tantangan. Diperlukan upaya berkelanjutan dari pemerintah, perusahaan telekomunikasi, dan masyarakat internasional untuk membangun kembali sektor ini dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan telekomunikasi yang berkualitas.

Dibuat oleh AI
loading...

Post a Comment

 
Top